Kegiatan Peragaan Manasik Haji

 Praktek manasik haji di lingkungan sekolah

       Manasik haji adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya. Dalam kegiatan manasik haji, calon jamaah haji akan dilatih tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang akan dilaksanakannya, misalnya rukun haji, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, para calon jamaah haji juga akan belajar bagaimana cara melakukan praktik tawaf, sa'i, wukuf, lempar jumroh, dan prosesi ibadah lainnya dengan kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci.

       Praktek manasik haji juga diperlukan guna memberikan pemahaman kepada anak tentang tujuan utama keberangkatan mereka ke tanah suci. Manasik haji sangat bermanfaat bagi anak usia dini, karena setelah praktek melaksanakan manasik haji, anak-anak akan dapat memahami hal-hal apa saja yang harus dilakukan pada saat melakukan ibadah haji nantinya. 


       Tanggal 9 Dzulhijjah, pada pagi harinya semua calon jamaah haji menuju ke Padang Arafah untuk menjalankan ibadah wukuf. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang Arafah hingga Maghrib datang. Sebagaimana sabda Nabi, “Al-hajju Arafah“, yang berarti adalah inti dan puncak haji adalah melaksanakan wukuf di Arafah. Arafah berarti mengenal, mengetahui, dan menyadari. Sedangkan makna wukuf adalah berdiam diri. Dengan demikian, makna wukuf di Arafah adalah berdiam diri untuk menengadah guna merenungkan eksistensi diri di hadapan Allah ubhanallahu Wa Ta'ala


     Tanggal 9 Dzulhijjah malamnya semua jamaah haji menuju Muzdalifah untuk melakukan mabbitatau bermalam dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya. Mabit di Muzdalifah artinya bermalam atau menginap selepas wukuf di Arafah. Pada bagian sebelah barat dari Muzdalifah terletak Masy’aril Haram, yaitu Gunung Quzah. Lebih diutamakan mabit dilakukan sampai setelah shalat Subuh sebelum berangkat ke Mina untuk melakukan Jumroh Aqobah.




       Tanggal 9 Dzulhijjah tengah malam (setelah mabit) jamaah meneruskan perjalanan ke Mina untuk melaksanakan ibadah melontar Jumroh. Mina adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah timur Kota Mekkah, Arab Saudi. Mina terletak diantara Mekkah dan Muzdalifah. Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal disini sehari semalam sehingga dapat melakukan shalat Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya, dan Subuh. Kemudian setelah solat Subuh tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji berangkat ke Arafah. Mina paling dikenal sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan lempar jumroh dalam ibadah haji. Lokasi lempar jumroh ada 3 yaitu Jumroh Aqabah, Jumroh Wusta, dan Jumroh Ula. Mina juga merupakan tempat penyembelihan binatang kurban.

 
        Tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji melaksanakan ibadah melempar Jumroh sebanyak tujuh kali ke Jumroh Aqabah sebagai simbol perlawanan manusia terhadap setan. Dalam ibadah haji, melempar jumroh tidak hanya dilakukan dalam satu hari melainkan tiga sampai empat hari. Ini menunjukkan perintah Allah yang sangat tegas agar manusia benar-benar memusuhi setan dan tidak bersekutu dengannya. 


       Jika jamaah mengambil nafar awal maka dapat dilanjutkan perjalanan ke Masjidil Haram untuk Thawaf Haji. Sedangkan jika mengambil nafar akhir jamaah tetap tinggal di Mina dan dilanjutkan dengan melontar jumroh sambungan (Ula dan Wustha).Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah melempar jumroh sambungan (Ula) di tugu pertama, kedua, dan ketiga.Waktu utama melontar jumroh adalah Jumroh Aqabah antara waktu dhuha sampai terbenam matahari pada hari Ied. Cara melontarkan jumroh adalah dengan 7 kali lontaran dengan membaca takbir setiap kali melontar.
 
 
       Tahalul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan-amalan haji. Tahalul awal dilaksanakan setelah selesai melontar jumroh aqobah, dengan cara mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Setelah tahalul boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua perbuatan yang dilarang selama ihram. Bagi yang ingin melaksanakan thawaf ifadhah pada hari itu dapat langsung pergi ke Mekkah untuk thawaf. Dengan membaca talbiyah masuk ke Masjidil Haram melalui Baabussalam (pintu salam) dan melakukan thawaf. Selesai thawaf disunahkan mencium Hajar Aswad (batu hitam), lalu shalat sunah 2 rakaat di dekat makam Ibrahim, berdoa di Multazam, dan shalat 2 rakaat di Hijr Ismail (semuanya ada di kompleks Masjidil Haram). Kemudian melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwa, dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa. Lalu dilanjutkan dengan tahalul kedua, yaitu mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Dengan demikian, seluruh perbuatan yang dlarang selama ihram telah dihapuskan, sehingga semuanya kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk mabit di sana.



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaksanaan Ibadah Haji (Manasik Haji)", https://tekno.kompas.com/read/2008/11/07/08383273/pelaksanaan.ibadah.haji.manasik.haji.
Tahalul Tahalul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan-amalan haji. Tahalul awal dilaksanakan setelah selesai melontar jumroh aqobah, dengan cara mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Setelah tahalul boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua perbuatan yang dilarang selama ihram, kecuali berhubungan seks. Bagi yang ingin melaksanakan thawaf ifadhah pada hari itu dapat langsung pergi ke Mekkah untuk thawaf. Dengan membaca talbiyah masuk ke Masjidil Haram melalui Baabussalam (pintu salam) dan melakukan thawaf. Selesai thawaf disunahkan mencium Hajar Aswad (batu hitam), lalu shalat sunah 2 rakaat di dekat makam Ibrahim, berdoa di Multazam, dan shalat 2 rakaat di Hijr Ismail (semuanya ada di kompleks Masjidil Haram). Kemudian melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwa, dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa. Lalu dilanjutkan dengan tahalul kedua, yaitu mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Dengan demikian, seluruh perbuatan yang dlarang selama ihram telah dihapuskan, sehingga semuanya kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk mabit di sana.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaksanaan Ibadah Haji (Manasik Haji)", https://tekno.kompas.com/read/2008/11/07/08383273/pelaksanaan.ibadah.haji.manasik.haji.
Tahalul Tahalul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan-amalan haji. Tahalul awal dilaksanakan setelah selesai melontar jumroh aqobah, dengan cara mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Setelah tahalul boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua perbuatan yang dilarang selama ihram, kecuali berhubungan seks. Bagi yang ingin melaksanakan thawaf ifadhah pada hari itu dapat langsung pergi ke Mekkah untuk thawaf. Dengan membaca talbiyah masuk ke Masjidil Haram melalui Baabussalam (pintu salam) dan melakukan thawaf. Selesai thawaf disunahkan mencium Hajar Aswad (batu hitam), lalu shalat sunah 2 rakaat di dekat makam Ibrahim, berdoa di Multazam, dan shalat 2 rakaat di Hijr Ismail (semuanya ada di kompleks Masjidil Haram). Kemudian melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwa, dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa. Lalu dilanjutkan dengan tahalul kedua, yaitu mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Dengan demikian, seluruh perbuatan yang dlarang selama ihram telah dihapuskan, sehingga semuanya kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk mabit di sana.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaksanaan Ibadah Haji (Manasik Haji)", https://tekno.kompas.com/read/2008/11/07/08383273/pelaksanaan.ibadah.haji.manasik.haji.
        Jamaah haji kembali ke Mekkah untuk melaksanakan Thawaf Wada’ atau perpisahan sebelum pulang ke negara masing-masing. Thawaf Wada’ dilakukan pada saat akan meinggalkan Mekkah. Hukum Thawaf Wada’ adalah wajib, sehingga kalau tidak dikerjakan wajib membayar dam.

Mabit di Mina Dilaksanakan pada hari tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa), yaitu pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Setiap siang pada hari-hari tasyrik itu melontar Jumroh Ula, Wustho dan Aqobah, masing-masing 7 kali. Bagi yang menghendaki nafar awwal (meninggalkan Mina tanggal 12 Dzulhijjah setelah jumroh sore hari), melontar jumroh dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah saja. Tetapi bagi yang menghendaki nafar tsani atau nafar akhir (meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah setelah jumroh sore hari), melontar jumroh dilakukan selama tiga hari (11, 12 dan 13 Dzulhijjah) Dengan selesainya melontar jumroh maka selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke Mekkah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaksanaan Ibadah Haji (Manasik Haji)", https://tekno.kompas.com/read/2008/11/07/08383273/pelaksanaan.ibadah.haji.manasik.haji.
Mabit di Mina Dilaksanakan pada hari tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa), yaitu pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Setiap siang pada hari-hari tasyrik itu melontar Jumroh Ula, Wustho dan Aqobah, masing-masing 7 kali. Bagi yang menghendaki nafar awwal (meninggalkan Mina tanggal 12 Dzulhijjah setelah jumroh sore hari), melontar jumroh dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah saja. Tetapi bagi yang menghendaki nafar tsani atau nafar akhir (meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzulhijjah setelah jumroh sore hari), melontar jumroh dilakukan selama tiga hari (11, 12 dan 13 Dzulhijjah) Dengan selesainya melontar jumroh maka selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke Mekkah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaksanaan Ibadah Haji (Manasik Haji)", https://tekno.kompas.com/read/2008/11/07/08383273/pelaksanaan.ibadah.haji.manasik.haji.




Komentar